Mitigasi Kebakaran Lahan: Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

Mitigasi Kebakaran Lahan: Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

Lahan Kosong di Bekasi Terbakar akibat Percikan Api Sisa Batu Bara Batu bara yang tersulut sinar matahari

Potret Kebakaran di Bekasi

Dari foto amatir diatas, terlihat bekas terjadinya kebakaran percikan api dari sisa batu bara yang tersulut sinar matahari menjadi penyebab terbakarnya lahan kosong di belakang Universitas Bhayangkara Bekasi Senin (25/9/2023) komando Pleton A Damkar Kota Bekasi,percikan api dari sisa batu bara yang terkena panasnya matahari itu merembet ke alang alang

Laporan kebakaran diterima petugas pemadam pada pukul 16.00 WIB dan api baru bisa di padamkan pukul 19.30 WIB

Kuatnya hembusan angin dan kondisi kemarau ditambah sulitnya air membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan dalam upaya pemadaman hingga menyebabkan si jago merah dengan mudah melahap hamper satu hektar area lahan tersebut. Sedikitnya 5 mobil pemadam kebakaran dan bantuan dari unit di Bekasi Selatan.

Upaya Pencegahan Kebakaran Lahan

Dengan penyiapan sarana dan prasarana yaitu dengan menyediakan peralatan pemadam kebakaran yang memadai dan berfungsi baik,seperti mobil pemadam,pompa air,selang serta membangun Menara pengawas dan jalur air di daerah rawan .Pembentukkan satgas atau relawan tingkat desa hal ini melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya pencegahan dengan membentuk satuan tugas atau relawan tingkat desa yang terlatih dalam penangan dini kebakaran selain itu pengawasan aktivitas masyarakat yang berpotensi menyebabkan kebakaran, seperti membuang punting rokok sembarangan atau membakar sampah tanpa pengawasan

Penanggulangan Kebakaran Lahan

yaitu dengan edukasi dan sosialisasi memberikan pemaham dan kesadaran kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang bahaya dan dampak kebakaran lahan beserta cara cara pencegahannya hal ini bisa dilakukan dengan melalui pemasangan spanduk dan pemanfaatan media sosial selain itu system peringatan dini dengan memasang alat pendeteksi asap atau suhu di wilayah rawan kebakaran dan penegakkan hukum yang tegas seperti , memberikan sanksi tegas terhadap individu tau perusahaan perusahaan yang terbukti membakar lahan secara illegal.

Dampak Kebakaran Terhadap Masyarakat

Kehilangan nyawa dan luka luka hal ini merupakan dampak paling tragis. Kebakaran ,apalagi kebakaran yang besar dan cepat merambat hingga bisa merenggut nyawa orang yang terjebak di dalam kebakaran tersebut. Selain itu kehidupan sosial dan ekonomi juga akan terganggu seperti kehilangan tempat tinggal dan harta benda hal ini merupakan pukulan terberat bagi korban karna kehilangan segalanya dan harus memulai semuanya dari nol lagi, dikarenakan rumah beserta isinya bahkan tempat usaha bisa ludes terbakar dalam sekejap. Hal seperti ini bisa menimbulkan ketakuttan dan kecemasan kebakaran bisa membuat trauma jika ada korban jiwa

Tantangan Dalam Implementasi

Tindakan nyata untuk menjalankan rencana butuh kerja sama yang kompak dari semua pihak

,komitmen yang kuat strategi yang tepat dan komitmen yang kuat agar rencana dapat berjalan sesuai rencana

Pertama yaitu banyak sekali akses yang sulit banyak area rawan kebakaran itu lokasinya terpencil, jauh dari jalan utama, bahkan susah dijangkau kendaraan biasa. Ini membuat proses pemantauan berjalan lama hingga membuat mobilisasi tim pemadam , dan pengirim bantuan jadi lambat dan mahal. Belum lagi kalua terjadinya musim hujan ini membuat jalannya berlumpur dan berbahaya.

Kedua penegakan hukum yang ngga konsisten meskipun ada aturan ringan tidak sesuai dengan perbuatannya hal ini membuat kurangnya efek jera pada pelaku.

Ketiga anggaran yang terbatas upaya pencegahan dan penanggulangan kebakrn lahan ini butuh anggaran yang lumayan besar, mulai dari pengadaan peralatan, pelatihan personel, patrol, sampai sosialisasi. Seringkali ,anggaran yang dialokasikan masih jauh dari hal yang direncanakan.

Ketiga faktor manusia yang kompleks dengan kebiasaan membakar di beberapa komunitas membakar lahan masih jadi cara “murah” dan “cepat” untuk membuka lahan pertanian atau membersihkan sisa panen. Edukasi dan mengubah kebiasaan ini butuh waktu dan pendekatan yang tepat, nggak bisa instan

Strategi Mitigasi Yang Diperlukan

Pembentukan tim reaksi cepat dan relawan siapkan tim yang terlatih dan dilengkapi dengan juga relawan dari masyarakat sekitar yang sudah dilatih, semakin cepat responsnya, semakinkecil potensi api membesar

Penyedian peralatan dan infrastruktur pemadam juga diperlukan pastikan ada ketersediaan air yang cukup di area rawan kebakaran (misalnya dengan pembuatan embung atau sumur bor), peralatan pemadam yang berfungsi baik,kendaraan operasional, dan alat komunikasi yang efektif . akses jalan menuju area rawan juga perlu diperbaiki.

Selain itu penanganan dampak Kesehatan berikan bantuan Kesehatan kepada masyarakat yang terdampak asap kebakaran,terutama kelompok rentan seperti anak-anak , ibu hamil dan lansia. Siapkan posko Kesehatan dan edukasi tentang cara mengurangi dampak buruk asap.

Harapan Kedepannya

Investasi hijau yang meningkat,investasi yang masuk ke sektor pertanian dan kehutanan adalah investasi yang mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan

System deteksi dini yang canggih dan akurat teknologi seperti satelit resolusi tinggi, drone dengan sensor termal, dan sensor lapangan terintegrasi mampu mendeteksi potensi kebakaran secara cepat dan akurat, sehingga Tindakan pencegahan dini bisa dilakukan.

Selain itu penanaman Kembali (reboisasi atau penghijauan) reboisasi biasanya dilakukan di kawasan hutan dengan menanam kembali jenis pohon- pohon hutan yang sesuai dengan ekosistem setempat dan penghijauan bisa dilakukan di lahan – lahan non hutan atau di sekitar pemukiman dengan menanam berbagai jenis tanaman, bisa pohon buah,tanaman peneduh,atau tanaman pertanian tujuannya bisa bermacam macam,mulai dari memperbaiki kualitas udara, menghasilkan bahan pangan sampai memperindah lingkungan.

Nama: Agnia Sholehati Semester 2

Jurusan Tadris Ips

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon