Artificial Intelligence (AI) di Bidang Transportasi
Penulis : Ray Diphan – Universitas Pamulang
Perkembangan Kecerdasan buatan atau istilah lainnya Artificial Intelligence merupakan suatu proses menanamkan program pada sebuah mesin, sehingga mesin tersebut beroperasi layaknya seperti manusia. Hal ini juga ditandai dengan Revolusi Industri 4.0 juga erat kaitannya dengan istilah Transformasi Digital. Transformasi Digital sendiri diberi makna sebagai perubahan yang ditimbulkan sebagai akibat penerapan teknologi digital di seluruh aspek kehidupan masyarakat.. Awal mula Artificial Intelligence muncul sekitar tahun 1940-an, seiring dengan munculnya komputer sebagai alat kebutuhan manusia.
Istilah Artificial Intelligence pertama kali digunakan pada tahun 1956 oleh John McCharty dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Menurut John McCharthy, artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan proses memodelkan cara berpikir manusia dan mendesain suatu mesin agar dapat berperilaku layaknya manusia. Dalam industri otomotif, penggunaan AI dapat menciptakan mobil yang lebih cerdas dan efisien. Mobil dapat dilengkapi dengan sistem deteksi dan penghindaran tabrakan, sistem kenyamanan berkendara dan bahkan sistem pengemudi otomatis. Selain itu, AI juga dapat digunakan dalam perencanaan transportasi dan optimalisasi rute yang dapat menghindari kemacetan lalu lintas dan mengurangi waktu transportasi.
Pada sektor transportasi publik, AI dapat digunakan untuk memprediksi tata letak penumpang dan perencanaan jadwal transportasi sehingga dapat memaksimalkan jumlah penumpang yang dilayani. Selain itu, penggunaan teknologi AI juga dapat melengkapi sistem transportasi publik dengan sistem informasi dinamis untuk memberikan informasi yang akurat tentang jadwal, peta rute, dan perkiraan ketepatan waktu. Namun, seiring dengan keuntungan yang diberikan oleh AI di bidang transportasi, juga diperlukan upaya untuk memastikan bahwa teknologi ini dikelola dengan benar dan dirancang untuk memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan keamanan dan privasi. Kita perlu memperhatikan bagaimana penggunaan data tertentu dapat mempengaruhi kehidupan pengguna, dan kita harus memastikan bahwa teknologi kita disesuaikan dengan kebutuhan keberlanjutan secara keseluruhan. Dalam kesimpulannya, AI adalah hal yang sangat penting di bidang transportasi karena dapat meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keselamatan. Namun, kita harus memperhatikan kebutuhan keberlanjutan dan memastikan bahwa kita menggunakan teknologi ini dengan bijak dan pada waktu yang tepat.
Sebagai AI yang berkembang pesat, banyak teknologi AI yang mulai dimanfaatkan di bidang transportasi. AI sendiri dianggap sebagai teknologi yang mampu memecahkan masalah-masalah transportasi yang rumit dan juga dapat meningkatkan efisiensi serta keamanan dalam transportasi. Beberapa aplikasi AI yang sedang diimplementasikan di bidang transportasi antara lain:
- Self-driving cars atau mobil otonom
Mobil otonom menggunakan teknologi AI dan sensor yang dapat mengumpulkan informasi tentang lingkungan sekitar mobil. Teknologi ini memungkinkan mobil untuk mengemudi sendiri tanpa bantuan manusia, sehingga dapat meminimalkan risiko kecelakaan karena faktor manusia.
- Pemetaan dan navigasi
AI dapat membaca dan memproses informasi dari gambar satelit dan drone untuk memeta lokasi dan memfasilitasi navigasi. Hal ini dapat membantu mengatasi masalah kemacetan dan mencari jalur alternatif yang lebih efisien.
- Monitoring dan perbaikan jalan
AI dapat membantu dalam memonitor kondisi jalan dan infrastruktur transportasi secara real-time, sehingga memungkinkan perbaikan yang lebih cepat dan efisien. AI dapat membantu mencari dan memperbaiki kerusakan jalan sebelum terjadi kecelakaan.
- Transportasi publik cerdas
AI dapat membantu dalam membuat pengaturan transportasi publik yang lebih cerdas dan efisien. Mulai dari membuat rute yang lebih optimal, mengatur jadwal, pengaturan tarif yang lebih efisien, dan dapat mendeteksi kerusakan pada kendaraan.
Namun, di sisi lain, AI juga dapat menciptakan masalah baru, seperti kurangnya privasi dan penyimpanan data pribadi. Selain itu, penggunaan AI juga dapat menggantikan pekerjaan orang-orang yang berada di industri transportasi, seperti sopir dan mekanik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengaturan dan regulasi yang tepat untuk menjaga keamanan dan privasi dalam penggunaan AI di bidang transportasi.