PERAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM GAME TERHADAP MASA DEPAN ANAK-ANAK

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah sistem komputer yang dapat melakukan tugas yang biasanya hanya bisa dilakukan oleh manusia, seperti mengambil keputusan, menerjemahkan bahasa, atau mengenali gambar dan suara.AI telah banyak digunakan dalam berbagai bidang di dunia nyata, salah satunya adalah di dunia game. Dalam game, AI digunakan untuk membuat karakter non-pemain atau NPC menjadi terlihat lebih manusiawi dan cerdas. AI juga dapat membantu pemain dalam berkreasi dan bereksperimen dengan musik, gambar, atau suara.

Salah satu metode yang sering digunakan untuk membuat AI dalam game adalah Finite State Machine (FSM), yaitu metode yang mempertimbangkan semua interaksi yang mungkin terjadi antara AI dengan pemain dan memprogram semua reaksi yang mungkin dilakukan oleh NPC. Metode ini telah digunakan sejak tahun 1990-an dalam game seperti Call of Duty dan Tomb Raider. Namun, metode ini memiliki kelemahan, yaitu respons AI terbatas dan bisa menjadi membosankan setelah beberapa kali dimainkan. Oleh karena itu, para developer game terus berusaha untuk mengembangkan metode AI yang lebih canggih dan fleksibel. Salah satu metode yang mulai populer adalah Monte Carlo Search Tree (MCST), yaitu metode yang menggunakan algoritma pencarian untuk menemukan langkah terbaik dalam situasi tertentu.

 Game adalah salah satu media hiburan yang populer di kalangan anak-anak. Game dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan, menantang, dan mendidik bagi anak-anak. Namun, apa dampak dari penggunaan AI dalam game terhadap masa depan anak-anak?

AI dalam game dapat memberikan beberapa manfaat bagi anak-anak, seperti:

  • Meningkatkan kreativitas dan imajinasi. AI dapat membuat game menjadi lebih variatif, interaktif, dan realistis. Anak-anak dapat bermain dengan karakter, latar belakang, dan cerita yang berbeda-beda. Anak-anak juga dapat menciptakan game sendiri dengan menggunakan alat-alat yang disediakan oleh AI.
  • Meningkatkan keterampilan kognitif dan sosial. AI dapat membuat game menjadi lebih menantang dan adaptif. Anak-anak dapat belajar berpikir kritis, logis, dan strategis untuk menyelesaikan masalah atau tantangan dalam game. Anak-anak juga dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemain lain, baik yang manusia maupun yang buatan AI.
  • Meningkatkan motivasi dan minat belajar. AI dapat membuat game menjadi lebih edukatif dan relevan dengan kehidupan nyata. Anak-anak dapat belajar tentang berbagai topik, seperti matematika, sains, sejarah, bahasa, budaya, dll. Anak-anak juga dapat mendapatkan umpan balik dan penghargaan dari AI yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan semangat belajar mereka.

Namun, AI dalam game juga dapat memberikan beberapa risiko bagi anak-anak, seperti:

  • Menimbulkan kecanduan dan ketergantungan. AI dapat membuat game menjadi lebih menarik dan menggoda. Anak-anak dapat kehilangan kontrol diri dan menghabiskan waktu terlalu banyak untuk bermain game. Anak-anak juga dapat menjadi tergantung pada AI dan kehilangan kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara mandiri.
  • Menimbulkan isolasi dan alienasi. AI dapat membuat game menjadi lebih personal dan individual. Anak-anak dapat memilih untuk bermain sendiri atau dengan teman-teman virtual yang dibuat oleh AI. Anak-anak juga dapat menjadi kurang peduli dan empati dengan orang-orang di sekitar mereka, terutama yang berbeda dari mereka.
  • Menimbulkan distorsi dan manipulasi. AI dapat membuat game menjadi lebih persuasif dan subtil. Anak-anak dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai, norma-norma, atau agenda-agenda tertentu yang disampaikan oleh AI dalam game. Anak-anak juga dapat menjadi korban dari penipuan atau penyalahgunaan data oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, peran AI dalam game terhadap masa depan anak-anak adalah sebuah topik yang penting untuk dibahas. AI dalam game memiliki potensi untuk memberikan manfaat maupun risiko bagi perkembangan anak-anak. Para orang tua, guru, pembuat game, dan pemerintah harus bekerja sama untuk memastikan bahwa penggunaan AI dalam game adalah aman, sehat, dan bermoral bagi anak-anak.

Sumber: https://hybrid.co.id/

Muhammad Rizal / 201011402174