PENGGUNAAN AI PADA VIDEO GAME

Nama Penulis : Abdullah Al Ghifari, Mahasiswa  Teknik Informatika Universitas Pamulang

Foto Penulis:

Sejarah perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dimulai sejak zaman kuno, ketika manusia mencoba membuat mesin atau patung yang dapat berpikir dan berbicara seperti manusia. Namun, istilah AI sendiri baru muncul pada tahun 1956 dalam Konferensi Dartmouth yang diinisiasi oleh John McCarthy, seorang ilmuwan komputer dari Amerika Serikat. Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, AI mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai bidang seperti natural language processing (NLP), computer vision, robotika, dan sistem pakar.

AI memiliki peran penting dalam inovasi IT di masa depan, termasuk dalam bidang video game. Penggunaan AI dalam video game dapat meningkatkan kualitas dan pengalaman bermain game, baik dari segi desain, interaksi, maupun kesesuaian dengan level dan gaya bermain pemain. kemudian perkembangan AI dalam bidang gaming dapat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu AI untuk pemain (player), AI untuk karakter non-pemain (non-player character, NPC), dan AI untuk pengembang (developer).

AI untuk pemain adalah teknologi yang membantu pemain dalam bermain game, misalnya dengan memberikan petunjuk, saran, atau tantangan yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi pemain. Contoh AI untuk pemain adalah Google Stadia, sebuah platform game berbasis cloud yang dapat menyesuaikan kualitas grafis dan gameplay sesuai dengan koneksi internet dan perangkat pemain.

AI untuk karakter non-pemain adalah teknologi yang membuat karakter dalam game dapat berperilaku seperti makhluk hidup, misalnya dengan memiliki emosi, kepribadian, tujuan, dan kemampuan belajar. Contoh AI untuk karakter non-pemain adalah F.E.A.R., sebuah game tembak-menembak yang memiliki musuh yang cerdas dan dapat beradaptasi dengan situasi.

AI untuk pengembang adalah teknologi yang membantu pengembang dalam membuat game, misalnya dengan menghasilkan konten, desain, atau kode secara otomatis atau semi-otomatis. Contoh AI untuk pengembang adalah Ni Shui Han, sebuah game online yang dapat membuat karakter 3D berdasarkan foto wajah yang diunggah oleh pemain.

Algoritma AI yang digunakan untuk video game dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tujuan game tersebut. Namun, secara umum, algoritma AI yang sering digunakan untuk vidio game adalah sebagai berikut:

  • Algoritma minimax, sebuah algoritma yang digunakan untuk game dua pemain yang bersifat zero-sum, yaitu game yang hasilnya selalu menguntungkan salah satu pemain dan merugikan pemain lainnya, seperti catur. Algoritma ini mencari langkah terbaik dengan mempertimbangkan semua kemungkinan yang ada dan memilih langkah yang meminimalkan kerugian maksimal12.
  • Algoritma A*, sebuah algoritma yang digunakan untuk mencari rute terpendek dari satu titik ke titik lain dalam sebuah peta atau graf. Algoritma ini menggunakan fungsi heuristik untuk memperkirakan jarak antara titik saat ini dan tujuan, dan memilih titik yang memiliki jarak terkecil. Algoritma ini sering digunakan untuk membuat NPC dapat bergerak secara cerdas dan menghindari rintangan34.
  • Algoritma genetika, sebuah algoritma yang terinspirasi dari proses evolusi biologis. Algoritma ini menggunakan operasi seperti seleksi, kawin silang, dan mutasi untuk menciptakan solusi baru dari solusi sebelumnya. Algoritma ini sering digunakan untuk menghasilkan konten, desain, atau kode secara otomatis atau semi-otomatis

Perkembangan AI dalam bidang vidio game terus berlanjut seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan pasar. AI diharapkan dapat membuat game menjadi lebih menarik, interaktif, dan personal bagi pemain, serta lebih mudah dan efisien bagi pengembang

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/

https://www.kajianpustaka.com/

https://www.sciencedirect.com/

https://infokomputer.grid.id/

https://www.forbes.com/sites/