Articial Intelligence Dalam Dunia Jurnalisme

Nama Penulis : Aida Fithrotun Nisa – Mahasiswi Teknik Informatika Pamulang

Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah diterapkan ke ranah jurnalisme, termasuk di Indonesia. Kewartawanan atau jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Sebagai sebuah teknologi yang semakin berkembang pesat, kecerdasan buatan atau AI dapat memberikan dampak positif pada dunia jurnalisme. AI dapat membantu mengumpulkan dan menganalisis data, dan juga dapat menghasilkan konten berita dalam bentuk teks dan suara yang dapat disampaikan ke masyarakat melalui platform televisi.

Salah satu penerapannya dalam dunia jurnalisme ialah dengan menjadikan AI sebagai pembawa berita. Belum lama ini, salah satu stasiun televisi swasta Indonesia, TV One, telah memperkenalkan dua pembaca berita alias news anchor AI, bernama Sasya dan Nadira. Penampilan para pembaca berita AI laki-laki dan perempuan yang dihadirkan menyerupai tampilan manusia dan diberi data yang dapat dibaca menggunakan teknologi text-to-speech.

Sejumlah kantor berita dan media di berbagai negara pun sebelumnya telah unjuk inovasi dengan pembaca berita AI. Sebut saja India, Cina, Rusia, Korea Selatan, dan Kuwait. Saluran berita pertama di dunia yang kontennya dihasilkan sepenuhnya oleh kecerdasan buatan, NewsGPT, diluncurkan pada Maret 2023. CEO NewsGPT, Alan Levy, menggambarkannya sebagai “pengubah arah permainan” di dunia penyiaran berita dan media massa. Akan tetapi, kehadirannya disinyalir bisa mengancam pekerjaan para profesional media.

Namun, tetap ada “celah” yang saat ini tak bisa diisi oleh presenter berita AI. Mereka mungkin saja bisa membacakan berita dari data yang sudah ada, tetapi kemungkinan tidak dapat bereaksi dan melakukan debat seperti yang dilakukan pemandu program televisi. Banyak profesional media merasakan ketergantungan yang semakin besar pada algoritme dan otomasi itu dapat mengancam kredibilitas jurnalisme. Selain itu, perkembangan AI juga menimbulkan kekhawatiran tentang aspek keamanan dan potensi bias data yang digunakan untuk menghasilkan berita.

Sebagai teknologi yang terus berkembang, AI dapat membantu pembawa berita dalam melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efisien. Namun, AI tidak bisa menggantikan kemampuan manusia dalam merangkai narasi yang koheren dan menampilkan perspektif manusia yang kompleks. Oleh karena itu, AI dan manusia perlu bekerja sama dalam melaksanakan tugas jurnalisme yang penting ini.