CONTOH PENERAPAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DI SEKTOR PERJALANAN WISATA
Nama : Abdul Azis Salim | Universitas : Universitas Pamulang
Fakultas : Ilmu Komputer | Prodi : Teknik Informatika
Ilustrasi industri perjalanan wisata
Peran Artificial Intelligence (AI) pada sektor perjalanan wisata merujuk pada penggunaan teknologi cerdas untuk memperbaiki dan meningkatkan pengalaman pelanggan, memudahkan proses pemesanan, dan membantu agen perjalanan dalam mengelola operasi bisnis mereka. Namun semenjak Pandemi Covid-19 menggoyang sektor pariwisata di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Untuk mencegah penyebaran virus, maka diterapkanlah pembatasan fisik dan sosial (physical and social distancing) di sejumlah negara. Imbasnya, para pelaku usaha travel, penginapan restoran dan penyelenggara tempat wisata di Indonesia sepi akan pengunjung. Dalam tiga bulan (Februari hingga April) dihantam virus corona, sehingga sektor pariwisata rugi sebesar Rp 140 triliun. Namun yang sudah kita ketahui. Banyak orang di Indonesia sudah bosan diam diri saja di dalam rumah. Menanggapi hal itu, pada pertengahan 2020, pemerintah memperbolehkan kunjungan ke sejumlah objek wisata dengan syarat menaati protokol kesehatan. Kekuatan Indonesia ada di sektor pariwisata. Contohnya yakni sepanjang 2019, Indonesia berhasil meraup devisa senilai Rp 280 triliun, dimana angka ini naik dibandingkan tahun 2018 yaitu Rp 270 triliun. Jadi banyak orang masih optimis terhadap perkembangan pariwisata di Indonesia.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sendiri ketika pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Mereka terus bekerja agar wisatawan tetap bisa aman dan nyaman berwisata pada masa pandemi dan pascapandemi. Selain bekerja demi keperluan wisatawan, kemenparekraf juga berusaha membangkitkan sektor pariwisata baik itu untuk pemerintah, pebisnis, dan pelaku ekonomi.
Maka dari itu, dengan menggunakan teknik machine learning, analisis data, dan teknologi cerdas lainnya, AI dapat membantu mengumpulkan informasi tentang preferensi pelanggan, menawarkan rekomendasi perjalanan yang disesuaikan, memfasilitasi pemesanan otomatis, dan mengoptimalkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Selain itu, AI dapat membantu agen perjalanan dalam mengelola kapasitas dan memperkirakan permintaan untuk destinasi wisata tertentu, serta memungkinkan pelanggan untuk melihat destinasi wisata secara virtual dengan teknologi VR. Dalam keseluruhan, AI pada sektor perjalanan wisata membantu memperbaiki efisiensi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Berikut contoh-contoh penerapan AI di industri perjalanan wisata:
Chatbot, Si Asisten Cerdas
Chatbot pintar sekarang mulai mengambil peran agen perjalanan, sudah memanfaatkan chatbot dalam operasionalnya. Bahkan di September 2022, Expedia menyediakan layanan hotel dengan lebih dari ratusan ribu mitra hotel di seluruh dunia dan penawaran yang komprehensif untuk inventori penerbangan yang tersedia di situs web.
Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan perjalanan seperti pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, penyewaan mobil, dan pemesanan paket liburan. Expadia juga menyediakan layanan perjalanan bisnis dan perjalanan di luar negeri.
Pengguna akan diminta untuk memulai percakapan dengan chatbot dengan memasukkan detail perjalanan yang diinginkan pengguna. Chatbot dapat membantu pelanggan untuk mencari dan memesan tiket pesawat dengan mudah. Pelanggan dapat memberikan kriteria pencarian seperti tanggal keberangkatan, kota asal dan tujuan, jumlah penumpang, dan preferensi maskapai. Chatbot dapat menampilkan hasil pencarian dan membantu pelanggan untuk memilih penerbangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Robot Pelayanan Pelanggan
Contoh penerapan AI robot ini adalah Eccleston Square, London. Jika dilihat dari sejarahnya, hotel yang satu ini memang sengaja dibangun dengan mengadopsi gaya kuno serta penuh nuansa bersejarah. Walaupun dibangun dengan unsur kental akan sejarah, hotel ini juga menawarkan pada tamu berbagai fasilitas serta teknologi canggih.
Dimulai dari kamar hotel yang dipenuhi dengan sensor gerak untuk bisa memainkan musik dan mengatur cahaya secara otomatis. Kemudian masih ada dinding kamar mandi yang bisa dibuat transparan maupun digunakan sebagai cermin serta dibalik dinding maka bisa menjadi sebuah televisi flat screen juga.
Data Analytics Penggali Insight
Industri perjalanan wisata termasuk salah satu sektor yang memiliki “harta karun” berupa timbunan data. Dengan mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermanfaat untuk meningkatkan bisnis dan memberikan nilai tambah pada pelanggan. Dengan penerapan AI, perusahaan dapat dengan cepat dan akurat memilih kumpulan big data in, sebuah tugas yang berat jika dikerjakan hanya oleh manusia.
Choice Hotels Internasional sebuah perusahaan waralaba untuk hotel-hotel yang terkenal di Amerika dan lebih dari 35 negara. Apa yang diterapkan perusahaan ini yaitu dengan bergerak menawarkan merek hotel yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis konsumen dengan sistem waralaba.
Sentimen Analysis Melalui Medsos
Perusahaan penerbangan dan hotel memanfaatkan teknologi sentiment analysis yang didukung AI agar dapat mengidentifikasi sentimen positif, negatif, atau netral dari ulasan dan feedback pelanggan tentang layanan atau pengalaman mereka.
Misalnya, perusahaan dapat mengumpulkan ulasan dan feedback pelanggan dari berbagai sumber, seperti platform sosial media, situs media, situs ulasan, dan email. Teknologi sentiment analysis kemudian dapat digunakan untuk menganalisis ulasan tersebut dan menentukan sentimen dari masing-masing ulasan atau feedback, seperti apakah ulasan tersebut positif, negatif, atau netral. Dengan teknologi sentiment analysis yang didukung AI, perusahaan penerbangan dan hotel dapat lebih memahami preferensi dan kebutuhan pelanggan mereka, serta meningkatkan layanan atau produk mereka untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
Room Mapping + Dynamic Price Tracking
Para pelaku di sektor perjalanan wisata sudah menerapkan sistem Room Mapping. Dengan menggunakan teknologi AI, aplikasi room mapping dapat direkomendasikan kamar yang cocok untuk pengguna berdasarkan preferensi mereka. Misalnya, jika pengguna menyukai kamar dengan pemandangan laut, aplikasi dapat merekomendasikan kamar-kamar yang memenuhi kriteria tersebut.
Contoh lain penerapan Artificial Intelligence lain yang diprediksi akan dilirik banyak pelaku bisnis di sektor perjalanan wisata ialah smart baggage handling. Bandar udara harus menangani jutaan bagasi setiap tahunnya. Penyedia solusi TI bagi industri bandar udara, Societe Société Internationale de Télécommunications Aéronautiques (SITA) mengemukakan potensi AI pada sistem baggage handling di bandara. Salah satu bandara yang telah memanfaatkan baggage handling system berbasis AI ini adalah bandar Eindhoven di Belanda. Sistem ini dapat menangani bagasi penumpang tanpa memerlukan baggage label.