Kecerdasan Buatan VS Kecerdasan Alami, Kekhawatiran di Tengah Evolusi Peradaban
Ahmad Fadli – Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang

Kecerdasan buatan atau yang biasa disebut dengan Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah terobosan di dalam dunia IT. AI bukanlah hal yang baru-baru ini diadaptasikan ke dalam dunia IT, melainkan sudah sejak tahun pertama ditemukan pada 1956 dan terus dikembangkan hingga saat ini seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kebutuhan dalam kehidupan manusia. AI merupakan sebuah bentuk implementasi penerapan kecerdasan yang ada pada diri manusia ke dalam suatu sistem yang dirancang dengan tujuan untuk mempermudah urusan dan pekerjaan orang lain yang awam dengan hal tersebut.
AI bekerja dengan cara merekonstruksi kemampuan kecerdasan manusia yang telah dituangkan ke dalam sebuah sistem tersebut. Dalam kata lain, meniru dan mengeksekusi program layaknya seorang manusia dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan alur algoritma penyelesaian yang juga sudah diterapkan di dalamnya. Contoh implementasi dari kecerdasan buatan adalah pada sistem pakar, video game dan jaringan saraf tiruan robotika.
Semakin kompleks dan detailnya sistem AI yang dibuat saat ini dengan hasil penyelesaian yang 99% akurat dan minim resiko kesalahan pada penerapannya di berbagai bidang, menjadikan AI cenderung lebih diminati oleh para pegiat bisnis untuk dimanfaatkan perannya ketimbang kecerdasan alami yang berasal dari seorang manusia itu sendiri walaupun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk pengadaannya dan juga perawatannya. Hal inilah yang menjadi salah satu kekhawatiran di masa mendatang bagi banyak orang bahwa akan tergesernya peran manusia oleh mesin-mesin yang sudah terintegrasi kecerdasan buatan di dalamnya.
Secara garis besar, kecerdasan alami yang dimiliki manusia tentunya selalu dapat ditingkatkan dengan banyak hal, mulai dari studi pembelajaran hingga berbagai pengalaman yang didapat dari banyaknya pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sehingga dapat terus berkembang dan berinovasi dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, terkadang kecerdasan alami yang dimiliki oleh manusia lebih beresiko untuk melakukan beberapa kesalahan dalam proses operasional, baik kesalahan ringan ataupun kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kerugian. Sedangkan kecerdasan buatan yang sudah ditanamkan pada suatu sistem tidak serta merta dapat berkembang begitu saja tanpa dilakukannya update atau penambahan detail oleh pengembang pada sistem tersebut.
Kendati demikian, terlepas dari berbagai macam kelebihan dan kekurangan masing-masing yang terdapat pada kecerdasan buatan maupun kecerdasan alami, nyatanya pada saat ini kedua faktor kecerdasan tersebut masih terus digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasional bisnisnya secara berdampingan dengan teknis yang saling mensupport antara satu dengan yang lainnya. Karena adakalanya manusia membutuhkan mesin dan begitupun juga sebaliknya, mesin yang membutuhkan manusia.
Namun, semakin pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang sangat gencar dilakukan oleh berbagai macam pengembang teknologi membuat timbul banyaknya rasa kekhawatiran akan pergeseran penggunaan tenaga kerja dari yang semula memanfaatkan penggunaan kecerdasan alami atau tenaga kerja manusia beralih menjadi menggunakan tenaga kerja mesin robotik yang sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan di dalamnya. Hal ini bukan tidak mungkin terjadi di kemudian hari jika dirasa kemampuan seorang manusia dapat digantikan oleh mesin yang lebih efektif dalam kegiatan operasional bisnis suatu perusahaan. Karena tidak sedikit manusia saat ini yang menjadi lebih menggantungkan dirinya kepada kecerdasan buatan untuk melakukan berbagai macam pekerjaan tanpa menyerap ilmu dari hal tersebut sebagai bahan evaluasi pengembangan dirinya.
Maka dari itu, dirasa perlu dilakukan sosialisasi terhadap sumber daya manusia pada berbagai bidang akan bijaknya penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang ada pada saat ini demi terjaganya siklus hidup yang dapat berjalan berdampingan antara kecerdasan buatan dan kecerdasan alami.