Artificial Intelligence dan Masa Depan Programmer

Penulis: Robby Alvian Jaya Mulia

Software Engineer Dengan Pengalaman 3 Tahun, Sekaligus Mahasiswa Teknik Informatika Di Universitas Pamulang

Ilustrasi Programmer. Foto: unsplash.com

Artificial intelligence (AI) adalah gagasan yang berubah seiring dengan teknologi. Banyak orang bertanya-tanya apakah AI pada akhirnya akan menggantikan programmer karena telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. AI saat ini sedang digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

Apa itu Artificial Intelligence (AI)?

Subbidang ilmu komputer yang dikenal sebagai artificial intelligence (AI) berkaitan dengan membangun mesin cerdas yang memiliki pemikiran, pembelajaran, dan perilaku mandiri. AI memiliki potensi untuk mengubah berbagai bidang, termasuk perbankan, kesehatan, dan bahkan hiburan.

Robotika dan layanan online hanyalah dua contoh dari banyak bisnis yang menggunakan teknologi AI, yang berkembang dengan kecepatan eksponensial. Sementara beberapa orang mungkin khawatir bahwa AI pada akhirnya akan menggantikan orang dalam pekerjaan tertentu, sangat penting untuk memahami apa itu AI dan bagaimana AI dapat membantu kita.

AI mengacu pada teknologi yang dapat mereplikasi perilaku manusia dan belajar dari lingkungannya. Pembelajaran mendalam, bagian dari pembelajaran mesin, adalah teknik yang dapat digunakan sistem AI untuk mengidentifikasi pola dan memprediksi hasil dari data.

Apa pun dari informasi pelanggan hingga pola cuaca atau harga saham dapat dimasukkan dalam data ini. Mesin dapat mempelajari cara merespons tugas tertentu menggunakan teknologi AI tanpa harus diprogram secara eksplisit.

Banyak sektor, termasuk kesehatan, perbankan, manufaktur, dan transportasi, kini menggunakan AI. Profesional perawatan kesehatan, misalnya, dapat mendeteksi penyakit dan memberikan perawatan lebih cepat daripada sebelumnya karena perangkat lunak yang mendukung AI.

Dampak Artificial intelligence (AI) pada Programmer

Ilustrasi Programmer. Foto: unsplash.com

Banyak profesional di industri TI telah menyatakan kegembiraan dan keprihatinan tentang pengembangan artificial intelligence (AI). Dengan mengotomatiskan tugas rutin, meningkatkan pengambilan keputusan, dan memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat, AI berjanji untuk mengubah hidup kita. Tetapi ada juga kemungkinan perpindahan pekerjaan, seperti halnya perubahan teknologi yang signifikan. Posting blog ini akan membahas bagaimana AI akan mempengaruhi programmer dan bagaimana mereka bisa menjadi siap.

Kemungkinan perpindahan pekerjaan yang disebabkan oleh AI menjadi perhatian yang signifikan bagi banyak programmer. AI berpotensi mengambil alih banyak profesi pengkodean yang sebelumnya dilakukan oleh manusia dengan mengotomatiskan aktivitas.

Namun, sementara AI dapat mengancam beberapa profesi programmer, AI juga membuka prospek karir baru. Misalnya, AI memungkinkan programmer untuk mengerjakan topik yang lebih rumit seperti pembelajaran mendalam dan pembelajaran mesin. Teknologi ini menantang untuk ditiru mesin karena mereka membutuhkan keterampilan pemrograman yang luas. AI juga digunakan untuk membuat alat dan program yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna, mempercepat operasi, dan menurunkan biaya.

Perkembangan AI di masa depan mungkin berdampak besar pada pekerjaan programmer. Meskipun mungkin mengancam beberapa karier pengkodean, ini juga menawarkan peluang menarik bagi individu yang siap untuk mengeksplorasi pilihan mereka. Programmer dapat bertahan dan berkembang di era baru ini dengan menyadari kemampuannya dan memperoleh keahlian yang diperlukan.

Masa Depan Programmer

Ilustrasi Programmer. Foto: unsplash.com

Banyak orang mempertanyakan: apakah programmer berada dalam bahaya kepunahan saat AI berkembang? Ini adalah kekhawatiran yang sah mengingat banyak tugas padat karya manusia, mulai dari manufaktur hingga layanan pelanggan, sudah mulai digantikan oleh teknologi AI. Namun, ada beberapa perbedaan signifikan antara keduanya yang memungkinkan kita memahami peran programmer di era AI.

Sebagai permulaan, menantang AI untuk meniru kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah yang dibutuhkan untuk pemrograman. AI biasanya digunakan untuk mengotomatiskan proses berulang seperti analisis data dan pembuatan halaman web. Namun, bahasa pemrograman, logika, dan algoritme harus dipahami secara menyeluruh sebelum menghasilkan kode dapat diselesaikan. Ini membutuhkan kapasitas untuk berpikir kreatif dan memecahkan masalah dengan cara baru. Karena itu, pemrograman mungkin akan terus menjadi aktivitas yang digerakkan oleh manusia selama bertahun-tahun yang akan datang.

Selain itu, ketiadaan pengetahuan kontekstual tetap menjadi salah satu batasan terbesar AI. Karena ketidakmampuannya untuk memahami seluk-beluk seperti konsekuensi budaya dan etika, AI tidak dapat membuat keputusan rumit yang sama seperti manusia. Ini membatasi utilitasnya untuk aktivitas dan aplikasi tertentu, yang memerlukan input manusia untuk pemrograman yang lebih rumit.

Kesimpulannya, masa depan programmer tidak akan terancam oleh AI dalam waktu dekat. Persyaratan untuk pemecahan masalah yang inovatif dan pengambilan keputusan yang rumit akan membuat programmer tetap dibutuhkan di masa mendatang, meskipun AI mungkin dapat mengotomatiskan beberapa operasi. Peran pembuat kode dapat bervariasi dan berkembang seiring kemajuan teknologi, tetapi signifikansinya tidak akan pernah berkurang.