Manfaat Kecerdasan Buatan (AI) Dalam Industri Pertanian
Nama Penulis : Indrawan
06TPLE003 | Teknik Informatika – Universitas Pamulang
Sumber : Forbes
Pertanian merupakan salah satu pekerjaan utama di banyak negara di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Populasi manusia terus meningkat, menurut perkiraan PBB akan meningkat dari 7.5 milyar menjadi 9.7 di tahun 2050. Dengan meningkatnya populasi manusia, diperkirakan bahwa lahan yang bisa dijadikan lahan pertanian di bumi hanya 4% di tahun 2050. Yang artinya para petani harus memproduksi lebih banyak dengan lahan yang sedikit. Dari sebuah penelitian menyebutkan bahwa diperlukan peningkatan produksi pangan global 60% lebih banyak dibandingkan saat ini agar bisa mencukupi populasi di dunia di masa depan. Namun sayangnya pertanian dengan cara tradisional tidak akan cukup memikul beban tersebut. Para petani dan industri pertanian harus mencari cara baru untuk meningkatkan kapasitas produksi namun dengan limbah yang lebih sedikit.
Kemajuan teknologi telah mengubah industri pertanian dari berbagai macam aspek. Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu bagian dari perkembangan teknologi di Industri pertanian. Tantangannya adalah meningkatkan produksi pangan global sebesar 50% pada tahun 2050. AI memungkinkan petani untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, kuantitas, dan hasil panen yang lebih cepat.
Manfaat Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Industri Pertanian :
- Menghemat Biaya
Sumber : IoT Solutions
Precision Farming merupakan salah satu metode pertanian yang memungkinkan petani untuk menanam lebih banyak tanaman dengan sumber daya yang lebih sedikit. Precision Farming yang berbasis AI menjadi kunci utama dalam pengembangan teknologi pertanian yang lebih maju. Precision Farming menggabungkan praktik pengelolaan tanah, teknologi, dan pengelolaan data untuk membantu petani memaksimalkan hasil dan meminimalkan pengeluaran.
2. Membuat panen menjadi lebih cepat dan efisien
Sumber : Eldiariony
AI dapat memberikan informasi secara real-time kepada para petani tentang ladang mereka. Para petani dapat mengidentifikasi area atau tanaman mana yang paling membutuhkan air, pupuk, dan perawatan hama atau penyakit. Selain itu, praktik pertanian inovatif seperti Vertical Farming dapat membantu meningkatkan produksi dengan sumber daya dan lahan yang minimal. Hasilnya adalah penghematan air, pengurangan bahan kimia, keuntungan yang lebih tinggi, dan penghematan biaya yang signifikan.
Panen secara tradisional umumnya memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup banyak.. Robot atau teknologi berbasis AI sudah mulai dikembangkan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia untuk meningkatkan efisiensi di Industri pertanian. Robot AI dilatih dengan diberikan referensi ribuan data-data dan gambar agar dapat mengetahui buah atau sayur dengan kualitas yang baik. Dalam eksekusinya, Robot AI menggunakan sensor Computer Vision untuk memindai tanaman sebelum memanen. Dengan adanya Robot AI panen tak hanya lebih cepat namun juga bisa diprediksi kapan waktu yang tepat untuk memanen.
3. Mendeteksi hama dan penyakit
Ilustrasi Pest Detection pada tanaman
Hama atau penyakit tanaman selalu menjadi musuh terbesar para petani karena bisa membuat gagal panen. Namun sayangnya tidak semua petani mengetahui jenis penyakit yang menjangkiti tanamannya sehingga mereka tidak dapat memberikan penanganan yang tepat.
Salah satu startup di Indonesia yaitu Widya Robotics mengembangkan AI Computer Vision yang dapat mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman. AI dari Widya Robotics dikembangkan dengan diberikan ribuan referensi data dan gambar tentang tingkat kesehatan tanaman dan penyakit-penyakit tanaman. AI ini berbentuk aplikasi yang dapat di install pada smartphone sehingga mudah penggunaannya. Aplikasi nantinya akan menggunakan kamera smartphone dan memindai tanaman serta memberikan informasi tentang tingkat kesehatan atau penyakit apa yang sedang menjangkit tanaman tersebut. Dengan adanya aplikasi tersebut maka petani dan Industri Pertanian akan terbantu dalam menjaga tanamannya agar tetap dalam kondisi prima.
4. Mengatasi kurangnya tenaga kerja
Sumber : AsiaFinancial
Pertanian merupakan salah satu pekerjaan yang sulit, dan kurangnya tenaga kerja di industri ini bukanlah hal yang baru. Para petani dapat mengatasi masalah ini dengan otomatisasi seperti Traktor tanpa awak, drone, dan teknologi lain berbasis AI. AI adalah beberapa contoh bagaimana petani dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa harus mempekerjakan lebih banyak orang. Dibandingkan dengan pekerja pertanian manusia manapun, alat berbasis AI dapat bekerja lebih cepat, lebih keras, dan lebih akurat.
Kecerdasan Buatan (AI) dapat mengatasi kurangnya sumber daya dan tenaga kerja serta akan menjadi alat yang dapat membantu industri pertanian mengatasi meningkatnya jumlah permintaan dan kompleksitas dalam pertanian modern. Masih banyak Manfaat dari Kecerdasan Buatan (AI) yang belum di temukan, harapannya para ilmuwan dan para pengembang dapat memaksimalkan potensi AI untuk mendorong laju pertanian dunia.