Adakah potensi bahwa Artificial Intelligence akan melampaui Human Intelligence ?

Nama Penulis : Gunawan Atmaja

06TPLE003 | Teknik Informatika – Universitas Pamulang

Pada tahun 2023 perkembangan teknologi yang terjadi di seluruh dunia terus meningkat pesat, salah satunya adalah sebuah teknologi yang bernama kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Teknologi satu ini mengalami perkembangan yang masif dalam beberapa tahun, menghadirkan beberapa fitur fungsi yang dapat diandalkan dalam membantu sebuah proses pengambilan keputusan di dalam menyelesaikan suatu masalah.

Dalam menjalankan tugas, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah mesin yang belajar dari pengalaman, menyesuaikan perintah atau input baru yang dimasukan dan melaksanakan tugasnya layaknya seorang manusia. Sebagian besar contoh (AI) yang telah kita dengar, mulai dari komputer yang dapat bermain beberapa game seperti catur dan bahkan sampai sebuah kendaraan yang dapat mengendarai dirinya sendiri.

Sangat mengandalkan bahasa ilmiah yang mendalam di dalam proses pembelajaran yang dilakukan (AI), dengan menggunakan teknologi seperti itu komputer dapat dilatih untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan cara memproses sejumlah data dan mengenali pola dalam data.

AI vs Manusia ?

Dikutip dalam sebuah berita acara, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang saat itu tengah melakukan sebuah percakapan dengan sebuah (AI) bernama Sophia di atas sebuah panggung yang disaksikan beberapa audiens.

Dalam percakapan itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara “Halo Sophia, apakah robot akan bisa menggantikan manusia ?” ucapnya.

Namun apa yang terjadi ? terdapat sebuah jeda di setiap Sophia akan menjawab sebuah pertanyaan yang dilontarkan, seperti iya harus memproses seluruh pertanyaan terlebih dahulu kemudian menjawabnya.

Sophia merupakan robot dengan teknologi kecerdasan buatan berumur 3,5 tahun hasil pengembangan perusahaan teknologi asal Hong Kong Hanson Robotics. Dia menjadi tamu spesial dalam diskusi panel bertajuk Youth Dialogue: Who Wants to Be Friends With AI? kala itu.

Dalam sesi diskusi tersebut, Sophia menunjukkan kecerdasannya dalam menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan Menkominfo yang sebelumnya telah dipersiapkan dan dicatat oleh tim. Meski begitu, Sophia juga dapat menjawab sejumlah pertanyaan spontan yang diajukan penonton yang maju ke depan panggung.

Pertanyaan yang dapat dijawab Sophia kebanyakan adalah pertanyaan yang lugas dan disampaikan dalam kalimat yang pendek. Sementara untuk beberapa pertanyaan penonton yang disampaikan dalam kalimat yang panjang, Sophia kerap mengatakan “saya tidak mengerti”.

Kelebihan Artificial Intelligence

1. Bersifat Abadi atau Permanen

Artificial intelligence adalah sebuah kecerdasan buatan yang bersifat abadi atau permanen. Kenapa? disebut permanen karena (AI) dapat digunakan berulang kali, di mana saja, dan kapan saja.

2. Memberikan Banyak Kemudahan

Pembuatan (AI) memang dikhususkan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Data yang diterima sebelumnya akan disimpan dan bisa diakses kembali di kemudian hari. Selain itu, sistem (AI) juga bisa bekerja lebih cepat dibandingkan tenaga manusia.

3. Konsisten dan Teliti

Artificial Intelligence juga memiliki sifat konsisten dan teliti. Semua data dan pengetahuan yang masuk tidak akan berkurang serta peluang (AI) melakukan kesalahan adalah sangat kecil. Misalnya saja ketika kamu menghitung kalkulator di komputer atau mengerjakan perhitungan melalui excel, jarang sekali ditemukan kesalahan. Hal inilah mengapa (AI) sangat dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan manusia.

Kekurangan Artificial Intelligence

1. Cost yang Tinggi

Untuk membuat teknologi yang menggunakan sistem (AI) ini diperlukan cost atau biaya yang tinggi. Karena adanya kompleksitas mesin yang mendukung (AI), sangat masuk akal jika mesin yang digerakkan oleh sistem (AI) bisa terbilang cukup mahal dan spesifik. Selain itu dibutuhkan banyak sumber daya serta waktu pembuatan yang cukup lama. Karena proses yang teliti ini membuat (AI) menjadi mahal.

2. Memperkecil Lapangan Pekerjaan

Karena semua pekerjaan bisa dilakukan dengan adanya Artificial Intelligence membuat lapangan pekerjaan bagi manusia menjadi sempit. Dengan memiliki teknologi (AI), sebuah perusahaan rela membayar harga yang mahal dari pada menggaji karyawan setiap bulannya. Maka dari itu, sistem (AI) juga dapat menciptakan pengangguran.

3. Tidak Memiliki Kreativitas

(AI) hanya akan melakukan tugas-tugas yang sebelumnya sudah diatur dan direncanakan oleh manusia. Sehingga jika pada suatu hari menginginkan perubahan baru atau inovasi, mesin ini harus diatur kembali. Karena mesin (AI) tidak memiliki perasaan dan juga kreativitas.

Kesimpulan

Menurut saya bagaimanapun manusia serta keadaannya masih jauh lebih baik dari pada kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence dilihat dari kelebihan dan kekurangan mereka adalah kebalikan dari kelebihan dan kekurangan manusia itu sendiri, tujuan diciptakan nya mereka adalah untuk membantu serta berjalan beriringan dengan manusia bukan untuk melampaui.